Supertrend Blind Mengikuti Strategi

Penulis:ChaoZhang, Tanggal: 2023-12-13 16:49:44
Tag:

img

Gambaran umum

Strategi ini menunjukkan apa yang akan terjadi jika Anda secara membabi buta mengikuti indikator Supertrend. Seperti yang kita ketahui, Supertrend tidak muncul segera dan kita perlu menunggu bar berikutnya untuk memutuskan apakah akan memasuki posisi. Jadi Anda dapat melihat apa yang akan terjadi jika Anda mengambil posisi setelah Supertrend akhirnya terbentuk. Indikator ini sangat berbahaya tanpa alat lain dan dapat memberikan penurunan yang sangat serius. Jaga diri Anda...

Logika Strategi

Strategi ini menggunakan indikator Supertrend untuk menentukan tren harga. Supertrend dibangun berdasarkan Average True Range dan titik tengah harga tinggi dan rendah.

Ketika harga penutupan berada di atas rel atas, itu mewakili tren naik berkelanjutan; ketika harga penutupan berada di bawah rel bawah, itu mewakili tren penurunan berkelanjutan.

Strategi ini menetapkan dua parameter: Faktor dan Pd. Faktor mengontrol lebar saluran Supertrend, dan Pd mengontrol panjang periode untuk menghitung ATR. Berdasarkan dua parameter ini, rel atas dan bawah dapat dibangun.

Rumus rel atas: hl2 - (Faktor * ATR(Pd)) Rumus rel bawah: hl2 + (Faktor * ATR(Pd))

Di mana hl2 mewakili titik tengah harga tinggi dan rendah.

Kemudian bandingkan harga penutupan saat ini dengan rel atas dan bawah untuk menentukan apakah itu adalah tren naik atau turun, dan keluarkan variabel Tren Boolean.

Menggambar rel atas dan bawah Supertrend berdasarkan Trend. dan menempatkan sinyal masuk dan keluar ketika status Trend berubah.

Atur strategi masuk logika berdasarkan sinyal.

Analisis Keuntungan

Strategi ini memiliki keuntungan berikut:

  1. Menggunakan indikator Supertrend, yang dapat dengan jelas menentukan tren harga dan titik pivot.

  2. Menetapkan masuk dan keluar logika yang jelas.

  3. Menampilkan waktu masuk dengan panah.

  4. Logika strategi yang sederhana dan mudah dipahami.

Analisis Risiko

Strategi ini memiliki risiko berikut:

  1. Berdasarkan Supertrend tanpa indikator tambahan dan manajemen uang dapat menyebabkan penarikan besar.

  2. Tidak ada stop loss yang ditetapkan, tidak dapat mengontrol satu kerugian.

  3. Sinyal mungkin terlambat, tidak bisa masuk tepat waktu di sekitar titik balik.

  4. Pengaturan parameter yang tidak benar dapat menyebabkan saluran Supertrend terlalu lebar atau terlalu sempit.

Pengelolaan Risiko:

  1. Gabungkan dengan indikator lain seperti MACD, KDJ untuk validasi efektivitas, hindari mengikuti secara buta.

  2. Atur stop loss yang wajar untuk memaksimalkan kontrol atas satu kerugian.

  3. Sesuaikan parameter untuk membuat saluran Supertrend wajar, mencegah terlalu lebar atau terlalu sempit.

Arahan Optimasi

Strategi ini dapat dioptimalkan dalam aspek berikut:

  1. Tambahkan indikator tambahan untuk validasi efektivitas untuk mencegah kegagalan.

  2. Menetapkan logika stop loss yang masuk akal. Bisa mengatur persentase stop loss berdasarkan ATR.

  3. Optimalkan hyperparameter Factor dan Pd untuk menemukan kombinasi parameter terbaik.

  4. Optimalkan waktu masuk untuk menghindari keterlambatan sinyal. Misalnya, indikator momentum dapat diperkenalkan untuk menyesuaikan waktu masuk berdasarkan kekuatan dan kelemahan.

  5. Tambahkan strategi ukuran posisi. Misalnya, ukuran posisi pecahan tetap dapat diadopsi.

Kesimpulan

Strategi ini menggunakan indikator Supertrend untuk menentukan tren harga dan menemukan titik balik. Blindly mengikuti Supertrend tanpa indikator tambahan dan stop loss berarti membawa risiko besar. Kami mengusulkan perbaikan dalam aspek seperti manajemen risiko, strategi stop loss, optimasi parameter, waktu masuk, dll, yang dapat secara signifikan meningkatkan stabilitas dan profitabilitas strategi.


/*backtest
start: 2022-12-06 00:00:00
end: 2023-12-12 00:00:00
period: 1d
basePeriod: 1h
exchanges: [{"eid":"Futures_Binance","currency":"BTC_USDT"}]
*/

//@version=2
strategy("Supertrend blind follow", overlay=true)

Factor=input(3, minval=1,maxval = 100)
Pd=input(7, minval=1,maxval = 100)


Up=hl2-(Factor*atr(Pd))
Dn=hl2+(Factor*atr(Pd))


TrendUp=close[1]>TrendUp[1]? max(Up,TrendUp[1]) : Up
TrendDown=close[1]<TrendDown[1]? min(Dn,TrendDown[1]) : Dn

Trend = close > TrendDown[1] ? 1: close< TrendUp[1]? -1: nz(Trend[1],1)
Tsl = Trend==1? TrendUp: TrendDown

linecolor = Trend == 1 ? green : red

plot(Tsl, color = linecolor , style = line , linewidth = 2,title = "SuperTrend")

plotshape(cross(close,Tsl) and close>Tsl , "Up Arrow", shape.triangleup,location.belowbar,green,0,0)
plotshape(cross(Tsl,close) and close<Tsl , "Down Arrow", shape.triangledown , location.abovebar, red,0,0)
//plot(Trend==1 and Trend[1]==-1,color = linecolor, style = circles, linewidth = 3,title="Trend")

plotarrow(Trend == 1 and Trend[1] == -1 ? Trend : na, title="Up Entry Arrow", colorup=lime, maxheight=60, minheight=50, transp=0)
plotarrow(Trend == -1 and Trend[1] == 1 ? Trend : na, title="Down Entry Arrow", colordown=red, maxheight=60, minheight=50, transp=0)

longCondition = cross(close,Tsl) and close>Tsl
if (longCondition)
    strategy.entry("long", strategy.long)
shortCondition = cross(Tsl,close) and close<Tsl
if (shortCondition)
    strategy.entry("short", strategy.short)



Lebih banyak