Strategi Double 7 Hari Breakout

Penulis:ChaoZhang, Tanggal: 2024-01-30 16:49:01
Tag:

img

Gambaran umum

Strategi Double 7 Days Breakout adalah strategi trading jangka pendek yang sangat sederhana.

  1. Harga harus di atas rata-rata bergerak sederhana 200 hari
  2. Pergi panjang ketika harga ditutup di bawah harga terendah dalam 7 hari terakhir
  3. Penutupan posisi ketika harga ditutup di atas harga tertinggi dalam 7 hari terakhir

Meskipun aturannya sangat sederhana, strategi ini berkinerja sangat baik di beberapa saham dan periode waktu, bahkan mengungguli banyak strategi RSI.

Prinsip Strategi

Strategi Double 7 Days Breakout berdagang berdasarkan dukungan dan resistensi harga. Ketika harga pecah di bawah harga terendah dalam 7 hari terakhir, ini menunjukkan harga mungkin memasuki periode penyesuaian dan sudah waktunya untuk pergi panjang. Ketika harga pecah di atas harga tertinggi dalam 7 hari terakhir, ini menunjukkan momentum mungkin menguat dan sudah waktunya untuk menutup posisi dan mengambil keuntungan.

Ini adalah strategi perdagangan jangka pendek yang khas. Ini menilai tindakan harga selama 7 hari terakhir dan memanfaatkan sinyal breakout jangka pendek untuk memasuki posisi. Sementara itu, ini juga mengharuskan harga berada di atas Rata-rata Bergerak 200 hari untuk menghindari perdagangan dalam tren penurunan jangka panjang.

Analisis Keuntungan

Keuntungan terbesar dari Double 7 Days Breakout Strategy adalah bahwa strategi ini sederhana dan mudah diterapkan. Hanya ada 3 aturan trading yang membuatnya sangat mudah diikuti. Juga karena periode lookback yang sangat singkat, frekuensi tradingnya tinggi sehingga cocok untuk trading jangka pendek.

Selain itu, strategi ini secara efektif memanfaatkan dukungan harga dan resistensi terhadap perdagangan. Sinyal breakout tersebut cenderung lebih dapat diandalkan dengan tingkat kemenangan yang lebih tinggi. Ini juga mengapa strategi ini memiliki kinerja yang baik.

Analisis Risiko

Sebagai strategi perdagangan jangka pendek, risiko utama berasal dari dua aspek:

  1. Risiko sinyal yang salah, pelarian yang salah akan menghasilkan kerugian.

  2. Risiko pasar sistemik. Ketika pasar memiliki koreksi tajam, korelasi antara saham meningkat. Karena strategi ini dapat memegang posisi di beberapa saham, ia menghadapi risiko pasar yang lebih besar.

Untuk mengurangi risiko ini, parameter dapat disesuaikan untuk memperpendek periode kepemilikan atau menambahkan filter dengan indikator lain.

Arahan Optimasi

Ada ruang untuk optimasi lebih lanjut dari Strategi Double 7 Days Breakout:

  1. Uji parameter yang berbeda untuk rata-rata bergerak jangka panjang untuk menemukan yang lebih cocok.

  2. Uji periode yang berbeda untuk break-out untuk mengoptimalkan indikator jangka pendek.

  3. Tambahkan mekanisme stop loss untuk lebih mengendalikan kerugian perdagangan tunggal.

  4. Gabungkan dengan indikator lain untuk menyaring sinyal dan meningkatkan akurasi.

Dengan mengoptimalkan parameter dan struktur strategi, ada potensi untuk meningkatkan stabilitas dan efisiensi strategi.

Kesimpulan

Strategi Double 7 Days Breakout adalah strategi trading jangka pendek yang sederhana namun efisien. Strategi ini berdagang berdasarkan support/resistance breakout yang menghasilkan sinyal frekuensi tinggi yang cocok untuk trading jangka pendek. Juga dengan mengharuskan harga berada di atas moving average jangka panjang, secara efektif menghindari risiko sistemik dalam koreksi jangka panjang. Dengan optimasi lebih lanjut pada parameter dan modul, ada potensi untuk kinerja yang lebih baik.


/*backtest
start: 2023-12-01 00:00:00
end: 2023-12-31 23:59:59
period: 1h
basePeriod: 15m
exchanges: [{"eid":"Futures_Binance","currency":"BTC_USDT"}]
*/

//@version=4
strategy("Double 7's Strategy", overlay=true, default_qty_type = strategy.percent_of_equity, default_qty_value = 100)

value1=input(7, title="Quantity of day low")
value2=input(7, title="Quantity of day high")
entry=lowest(close[1],value1)
exit=highest(close[1],value2)


mma200=sma(close,200)

// Test Period
testStartYear = input(2009, "Backtest Start Year")
testStartMonth = input(1, "Backtest Start Month")
testStartDay = input(2, "Backtest Start Day")
testPeriodStart = timestamp(testStartYear,testStartMonth,testStartDay,0,0)

testStopYear = input(2020, "Backtest Stop Year")
testStopMonth = input(12, "Backtest Stop Month")
testStopDay = input(30, "Backtest Stop Day")
testPeriodStop = timestamp(testStopYear,testStopMonth,testStopDay,0,0)

testPeriod() => true

if testPeriod()
    if (close>mma200) and (close<entry)
        strategy.entry("RsiLE", strategy.long , comment="Open")

    if (close>exit)
        strategy.close_all()


Lebih banyak